Yf1rfC4r39u8F2WJkQXT40G2S2Dzpm1YHbdZ5zyD
Bookmark

POSISI GURU-GURU DALAM ILMU AGAMA DAN APA ITU GURU ?

Add caption
        
C.REALISAI SPIRITUAL; TUJUAN BHAKTI-YOGA


       Bagi para bhakta penjelasan ini perlu hanya untuk menguatkan keinginan saja; selai ini maka penjelasan ini tidak akan berguna, Karena ia berada di jalan yang akan mengarahkannya pada realisme realisasi. Ia dengan cepat atas ampunan Tuhan akan mencapai tempat dimana penalaran vedantic dan kekuatan penalaran itu sendiri akan ditinggaslkan. Dan kecerdasan yang telah terkotak kotak dalam kegelapan akan menerangi persepsi kita. Ia tidak lagi berargumen, namun Ia merasakan, Bukankah melihat, merasakan dan menikmati indahnya Tuhan lebih tinggi dari apapun? Bukan, Para Bhakta tidak ingin menganggap ini sebagai yang lebih tinggi dari moksa-----pembebasan, Dan bukanklah ini adalah utilitas yang tertinggi? Ada orang-orang di dunia yang yakin bahwa penggunaan dan utilitas yang akan memberikan kenyamannan hidup. Bahkan Agama, Tuhan< Keabadian, Jiwa, tidak dari hal ini yang berguna apabila tidak menghasilkan uang atau kenyamanan untuk mereka. Bagi orang-orang seperti ini, semua yang tidak memuaskan indera tidak memiliki kegunaan, Dlam setiap pikiran, utilitas semuanya diatur oleh keinginan, oleh karena itu, bagi manusia, siapapun yang tidak mengangkat diri dari kegiatan makan, minum, menghasilkan keturunan, dan meninggal, satu-satunya yang akan di dapat adalah kesenangan indera saja; dan mereka harus menunggu dan melalui kelahiran dan reinkarnasi untuk belajar untuk merasdakan perlunya memiliki sesuatu yang lebih tinggi (hubungn dengan Tuhan). Tetapai bagi mereka yang memiliki ketrikatan dengan keabadian jiwa yang memiliki nilai yang lebih tinggi, bagi siapa ketertarikan indera hanyalah sebuah permainan dan hanyalah satu utilitas dari keberadaan manusia, Dan terimakasih pada Tuhan karena masih ada orang-orang yang tidak terlalu terombang ambing dengan keduniawian.

      Bhakti –yoga seperti yang kami telah katkan dibagi menjadi dua gauni dan preparatori, para atau wujud tertinggi, kita akan menemukan pada tingktan preparatori, kita akan menemui banyak sekali bantuan untuk melanjutkan dan tentu saja bagian mitos dan bagian simbolis dari semnua agama adalah sebuah kenyataan spiritual yang amat besar bahwa dalam agama berkembang mitologi dan ritualisme yang amat subur, bentuk agama yang berusaha untuk menghilangkan semua ini adalah sesuatu yang bersifat puitis, semuanya begitu inadah dan sangat halus, semuanya memberikan pegangan yang kuat menuju Ketuhanan----wujud yang berusaha untuk menghancurkan tiang-0tiang jembatan atap spiritual, dan kebodohan dan konsepsi kebenaran yang akan berakhir dengan kekosongan.

       Bagi mereka yang agamanya seperti ini secara sadar atau tidak sadar adalah orang –orang yang materialis---akhir dan tujuan hidup mereka adalh bersenang senang, yang tentu saja bagi mereka adalah alpha dan omega kehidupanmanusia dan yang merupakan ishtapura mereka; kebersihan jalan dan pembangunan pencakar langit hanya ditujukan untuk kenyamanan material semata. Sedikit saja mereka berlatih untuk berpegang teguh pada kebenaran dan realisasi diri yang spiritual maka berton-tonlah komentar yang mereka berikan disertai dengan sentimen, Tunjukan pada kami, satu sja pemikiran spiritual yang berasal dari semua kebodohan dan fanatisme ini; dan apabila tidak bisa, jangan berkata apapun , bukalah jendela hatimu untuk menerima cahaya kebenaran dan bersujudlah seperti anak kecil dihadapan mereka yang dibicarakan oleh banyak orang---para Rsi india, Mari kita dengarkan apa yang mereka katakan.

D. PERLUINYA SEORANG GURU
                 
                 Setiap jiwa ditakdirkan untuk sempurna, dan setiap makhluk pada akhirnya akan mencapai kesempurnaan. Apapun kita sekarang adalah hasil dari perbuatan kita dan juga pikiran kita pada masa lalu, dan bagaimanapun kita dimasa depan adalah hasil dari apa yang kita pikirkan dan kita lakukan saat ini. Tetapi pembentukkan takdir kita ini, tidak menutup penerimaan bantuan dari luar diri kita, bahkan pada kebanyakan orang bantuan ini sangat diperlukan. Ketika semua ini datang, kekuatan yang lebih tinggi dan kemungkinan jiwa lebih cepat menemui kebangkitan, pertumbuhan dan manusia menjadi sempurna pada akhirnya.

                Rangsangan yang cepat ini tidak bisa diturunkan dari buku. Jiwa hanya bisa menerima rangsangan dari jiwa lain dan bukan dari yang lainnya, kami mempelajari buku sepanjang hidup kami, kami bisa saja menjadi sangat cerdas, tetapi kami kemudian merasakan bahwa kami tidak mengalami perkembangan spiritual. Tidaklah benar bahwa intelektualitas yang tinggi selalu dibarengi dengan spiritualitas yang tinggi.


     Dalam mempelajari buku kadang kita tergoda untuk berpikir bahwa kita benar benar sudah terbantu secara spiritul, tetapi apabila kita menganalisa efek mempelajari buku pada diri kita maka kita akan menemukan bahwa hanaya intelektualitas kita yang mendapatkan keuntungan dari pembelajaran ini bukan jiwa kita. Buku-buku ini hanya mengasah kecerdasan kita saja buktinya, banyak orang yang bisa berkata sangat indah tentang hal-hal yang bersifat spiritual, namun apabila diperaktekkan, kita tidak benar benar seperti apa yang kita katakan, untuk mempercepat kebangkitan jiwa, rangsangan ini harus berasal dari jiwa yang lain.    

       Orang darimana rangsangan atau impuls ini bearasal disebut dengan guru----seorang pengajar; dan orang yang belajar darinya disebut sishya----murid, Agar rangsangan ini bisa diteruskan pada orang-orang, Terlebih dulu mengirimkannya pada murid murid itu, jiwa yang akan menerimanya haruslah siap, Benih yang diberikan haruslah benih hidup, dan tanah haruslah siap ditanami; dan ketika kedua kondisi ini telah tercapai, maka sebuah pertumbuhan agama terjadi “ seorang guru haruslah memiliki kemampuan yang luar biasa dan Ia haruslah pintar. Dan apabila keduanya terpenuhi maka akan terjadi kebangkitan spiritual yang amat luar biasa, Dan buakn sebaliknya. Guru seperti ini adalah Guru yang sebenarnya dan muridnya adalah Murid yang sejati, pemuja yang sesungguhnya. Yang lainnya adalah orang yang bermain main dengan kespiritualan. Mereka memiliki sangat sedikit rasa keingintahuan akan kebangkitan, Hanya sedikit api spiritual yang menyala dalam diri mereka dan mereka hanya berdiri pada garis batas Agama. Tidak diragukan lagi bahwa kebangkitan jiwa hanya terjadi pada mereka yang benar benar haus akan agama. Merupakan sebuah Hukum yang amat misterius ketika tempat bertanam siap, benih harus ditanam, ketika jiwa menginginkan Agama, Seorang Guru harus segera mengirimkan impuls itu dan sebuah kekuatan akan membantu jiwa itu, Ketika kekuatan yang tertarik pada cahaya agama sangat kuat, saat itu pula kekuatan muncul seirng dengan waktu.  

kutipan dari bhakti yoga swami vivekananda  semoga menjadi peta buat sahabat
yang suka belajar.

salam maha suci                                                                                               beranda
Post a Comment

Post a Comment

mohon dukungannya